Selasa, 11 Agustus 2009

MEMBUAT KTI ITU MUDAH

Memilih judul

Akhir-akhir ini anda yang berada di semester V, diminta untuk menyerahkan judul penelitian. Namun harus anda sadari bahwa langkah pertama membuat KTI itu bukan menetapkan judul, melainkan menetapkan masalah penelitian. Dengan kata lain, ketika anda menyerahkan judul berarti sudah melewati langkah sebelumnya, yaitu menetapkan masalah penelitian.

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah : mengidentifikasi apa yang menjadi sumber keprihatinan anda sebagai calon bidan yang tentu sudah paham ruang lingkup kerja dan peran bidan, baik di klinik maupun di komunitas.
Keprihatinan itu dapat muncul karena :

1. Anda menjumpai fenomena perilaku yang tidak cocok dengan yang seharusnya (standar ataupun teori), misalnya : masih banyak bidan yang tidak melakukan ANC sesuai standar, karena tidak melakukan kunjungan rumah bagi ibu hamil trimester III....( ini mungkin menjadi sumber keprihatinan anda, karena di standar pelayanan kebidanan tercantum bahwa dalam rangka ANC seharusnya bidan melakukan kunjungan rumah bagi ibu trimester III )
2. Anda mengamati suatu program yang tidak berjalan seperti harapan.
3. Anda menyaksikan trend yang meningkat dari suatu/beberapa peristiwa berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak
4. Dsb.
Nah, hasil dari identifikasi tadi, dapatlah menghasilkan phenomenon of interest, yang selanjutnya akan memberi konstribusi dalam merumuskan masalah penelitian.

Merumuskan masalah penelitian

Perlu diingat bahwa masalah penelitian BUKAN MASALAH PRAKTIS, walaupun dapat dikembangkan dari masalah praktis. Sesuai contoh di atas : ”masih banyak bidan yang tidak melakukan kunjungan rumah bagi ibu hamil trimester III...( tidak melakukan ANC standar)”, bukan masalah penelitian, karena penyebabnya sudah jelas yaitu karena bidan terlalu banyak dibebani tugas-tugas administrasi di puskesmas.

Masalah penelitian merupakan masalah yang DAPAT DIPECAHKAN MELALUI PENELITIAN. (jadi harus ada penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian).
Rumusan masalah penelitian dapat kita ungkapkan dengan memadukan hasil identifikasi masalah dengan pertanyaan penelitian.
Misalnya, berkaitan contoh diatas yang menjadi sumber keprihatinan kita, ternyata kita dapat data bahwa persalinan yang ditolong dukun lima tahun terakhir ini (SDKI 2003, SDKI 2007) tetap saja berkisar pada 30%, padahal sudah ditetapkan melalui program pemerintah di bidang kesehatan bahwa untuk menurunkan AKI di Indonesia , salah satu program adalah : seluruh persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan. Maka pertanyaannya menjadi : ”Apakah bidan yang melakukan ANC sesuai standar berpeluang untuk tetap dipilih ibu sebagai penolong persalinan?”
Dari pertanyaan ini, bukankah anda dapat menetapkan judul penelitian sesuai kemampuan anda?

3 komentar:

  1. Buk kok yang postingan tentang kuliah biostatistik tidak ada?

    Dalam membuat KTI apakah jenis penelitian (analitik dan deskriptif) mempengaruhi penilaian hasil akhir? atau ada harapan agar mahasiswa memilih membuat jenis penelitian tertentu?
    terimakasih sebelumnya atas perhatiannya..

    BalasHapus
  2. @candradewi : Rencananya sih, mo di posting berikutnya. Tapi baru tentang perjalanan yang diposting, mengingat dah banyak sumber yang bisa diakses mahasiswa. Lagipula daftar pembimbing sudah dikeluarkan, jadi harapannya dapat diskusi langsung dengan pembimbing.
    Mengenai jenis penelitian, tidak mempengaruhi penilaian kok. Untuk tingkat DIII deskriptif boleh kok. Bukankah ada epidemiologi deskriptif?

    BalasHapus
  3. pembimbing KTI yang sudah keluar adalah pembimbing utk bengkayang..sedangkan pembimbing KTI Reguler dan Ekstensi belum.

    Mengenai tugas biostat ibu untuk mrngidentifikasi data literatur review itu maksudnya bgmn bu?tolong berikan contohnya bu..tq

    BalasHapus