Minggu, 23 Agustus 2009

Pantai Klayar


Beberapa minggu lalu kami ingin napak tilas jalan presiden SBY, tapi kesasar ke jalur napak tilas Pangsar Jend.Sudirman. Sudah cemas, karena kalo kembalinya kemalaman, rasanya aku ga berani deh lewat jalan yang tadi. Akhirnya Sabtu berikutnya kami kembali menyusuri jalan tersebut, dan ketahuan kenapa jadi salah jalan tempo hari. Ternyata papan penunjuknya dah bergeser...

Nah, sabtu berikutnya dah ga salah lagi. Jalannya memang mulus benar, walaupun ada beberapa ruas jalan yang rusak. Asyiknya dibeberapa tempat ada tanjakan-tanjakan yang turun tiba-tiba. Jadi kayak naik jetcoaster. Siiir juga di perut.

Truz sampai disebuah belokan, ada penunjuk arah ke Pantai Klayar. Yang ini beberapa kali pernah kubaca di blog, tentang pantai yang masih perawan, tentang batu bolongnya, tentang air mancurnya. Dan kami sepakat untuk belok kesana, sesuai penujuk arah tadi.

Wuaah, ternyata setelah masuk beberapa meter, jalan berubah.....kami hanya bisa maju dengan kecepatan 5-10 km.per jam. Serunya lagi, selain sisi kiri jurang, sebelah kanan bukit-bukit cadas, jalan ini ga bisa untuk papasan. Pas banget dengan besar mobil kami. Surprise lagi, dibeberapa tempat ada tulisan-tulisan peringatan : "Anda memasuki wilayah bebas BAB disembarang tempat....BAB disembarang tempat, No..., Jangan BAB di sembarang tempat, itu mengganggu kesehatan masyarakat. Ckckck...ternyata seluruh wilayah ini sedang membangun komitmen utk.perilaku sehat ya.

Setelah belak-belok dengan perasaan tegang mengingat kondisi jalan, akhirnya sampailah diujung. Waauuw, luar biasa. Pantai yang indah sekali. Perawan dan misterius.

Pantai indah dan sepi. Ada seorang bapak tua menghampiri kami, beliau sedang membangun mushala dengan seorang lagi. Pada beliau kami menanyakan tentang pantai ini, segala sesuatu yang dikabarkan di beberapa blog. Air mancur disisi sana..Tapi tak bisa kesana karena ombak begitu besar, sudah empat hari ini, kata bapak tadi. O ya, hari Jumatnya ada gempa, terasa sampai di kelas ketika qh sedang beri kuliah, semua lari keluar. Ternyata ada kaitannya dengan ombak besar ini ya. Tapi bapak tua tadi menunjukkan jalan keatas bukit diujung sana, melalui jalan setapak, dan bisa menyaksikan air mancur dari atas bukit itu. 

Sampai di atas bukit..sebagian pantai tampak seperti ini.

Air muncar, setelah ombak...

Diatas bukit juga ada sabana yang luas, suamiku langsung baring disitu.

Aku narsis, masih di sabana itu...

Di balik sana, laut lepas. Sebelah utara Australia....

Pantai dengan batu karang yang unik.

Pantai yang sepi, tempat berhenti ombak hati yang sedih.

2 komentar:

  1. malam bu, kan bener kan bu, ni langsung "Mupeng (muka pengen) banget ni kesana. bagus banget pantainya. btw, tu pake nikon d40 ya bu, lumyan ibu da bagus ngambilnya.
    pantainya memang benar2 masih pearwan, bersih n banyak sudut2 yang bagus sekali untuk objek foto, punya keunikan tersendiri, pantesan ni bisa bikin saya langsung kepengeeeeen banget nyelesain skripsi. makasih bu, info jalan2 nya, ibu emng TOP kalo untuk traveling, kudu berbagi pengalaman ebih banyak lagi.
    Tinggal belajar untuk re touch foto dengan photoshop soalnya basic fotonya udah lumayan. ZIP bu!! :>

    BalasHapus
  2. huaaaa.. kereeeenndddd..
    lautt.ee beniiiiiingg bangetdd..
    Kau berhasill membuatdQ pengendd ke sanaa, Dhee..
    Cheapppzzz..
    >.<'

    BalasHapus